Ngapain aja di Melaka (Malaysia)?

Halo man-temans!

Kali ini aku cuma mau berbagi info mengenai beberapa tempat wisata yang ada di Melaka. Tapi gak semua lho ya, hanya beberapa tempat yang sempat aku kunjungi aja.

Meskipun sudah lewat satu tahun (tepatnya November 2017), tapi kenangan jalan-jalan di salah satu kota kecil Malaysia ini termasuk yang masih diingat. Bukan hanya makanan uniknya aja lho, tapi juga sejarahnya yang menarik pun menjadi salah satu daya tarik tersendiri ketika berada disini.

Salah satu tips bagi traveler (kayak aku), sebelum berangkat banyak-banyak cari info dan baca review traveler lain yang udah pernah ke Melaka atau buat check list tempat mana aja yang mau dikunjungi dan makanan apa aja yang mau dicoba.

Yuk kenalan dulu dengan negara bagian Malaysia satu ini!

Melaka (Jawi: ملاك) merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Pada tahun 2008 Melaka dan George Town, dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia (World Heritage). Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Melaka

DSC_0766.JPG
Melaka World Heritage City

Sedikit cerita perjalanan kami:

Aku dan kakakku beserta temannya yang dari Malaysia ingin mengunjungi Melaka. Jadi, setelah keliling Kuala Lumpur, kami memilih Melaka menjadi destinasi berikutnya. Kami juga sudah booking hotel untuk 2 hari 1 malam dengan harga kurang lebih Rp 300rb/malam (untuk 2 orang).

Datang sekitar pukul 11 pagi, check-in hotel, makan siang dan langsung cus ke tempat yang sudah dimasukkin list kita untuk dikunjungi. Psst.. jangan lupa bawa map! Ini penting kalo gak ada GPS!

Nah, berikut tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi dan menjadi ikon dari Melaka

  • Muzium Umno Melaka

DSC_0442.JPGDSC_0450.JPG

Waktu itu, kami gak sempat masuk karena tutup. Tapi, untuk sekedar informasi saja, museum ini menceritakan sejarah dari United Malays National Organisation (UMNO).

UMNO is  the largest political party in Malaysia and the main component of the ruling coalition which has been in power since Independence. Source: https://www.malaysia-traveller.com/UMNO-Museum.html

Untuk Jadwal Operasional

Selasa – Minggu pukul 09.30am – 05.00pm

Jumat 09.30am – 12.15pm, 02.45pm – 05.00pm

Tutup di hari Senin.

Harga Tiket (Foreigners and Malaysians with MyKad same price)

Adult RM 1

Child RM 0.50

  •  A Famosa

DSC_0460.JPGDSC_0466.JPG

A Famosa (bahasa Melayu: Kota A Famosa; dalam bahasa Portugis berarti “terkenal”) adalah benteng Portugis di Melaka, Malaysia. Benteng ini merupakan salah satu sisa arsitektur Eropa paling tua di Asia. Gerbang kecil yang disebut Porta de Santiago merupakan satu-satunya bagian benteng yang masih tersisa hingga kini.
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/A_Famosa

  • St. Paul’s Church

Tempat yang paling aku suka disini adalah St. Paul’s Church. Dari benteng Famosa, kalian akan melihat ada tangga naik ke atas. Ikuti arah tangganya dan kalian akan disambut dengan berbagai pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas St. Paul’s Church.

DSC_0470.JPG
St. Paul’s Hill (Bukit kecil menuju St. Paul’s Church dari Famosa)

St. Paul’s Church is a historic church building in Malacca City, Malaysia that was originally built in 1521, making it the oldest church building in Malaysia and Southeast Asia. Source: https://en.wikipedia.org/wiki/St._Paul%27s_Church_(Melaka)

Untuk bentuk gerejanya sendiri bukan bangunan utuh ya.

St.Paul's Church
St. Paul’s Church

Di dalam bangunan bersejarah ini juga ada pemakaman dari uskup-uskup yang pernah menjadi bagian dari sejarah berdirinya gereja ini. Untuk cerita lengkapnya bisa dilihat dari papan berwarna merah di atas, yang menceritakan garis besar sejarah dari bangunan tua tersebut.

DSC_0496.JPG
City Scape dari St. Paul’s Hill

Dari atas sini, banyak yang bisa diabadikan dan juga sebagai tempat spot foto bagi wisatawan. Selain itu juga ada hiburan pengamen yang mungkin sudah sering manggung di dalam bangunan gereja. Jadi, ketika masuk kalian akan disambut dengan live music dan juga lagu-lagu yang easy listening.

DSC_0476.JPG
Pengamen di dalam St. Paul’s Church
Inside the church
Bagian dalam bangunan gereja

Dari Museum UMNO sampai ke St. Paul’s Church ini masih satu kawasan ya. Untuk jalan kaki juga tidak terlalu jauh, karna satu kawasan. Apabila ingin menaiki transportasi wisata yang telah disiapkan disana juga boleh. Contohnya seperti di bawah ini.

DSC_0447.JPGDSC_0454.JPG

Ketika masuk kawasan wisata ini, sudah pasti kalian akan melihat banyak sekali becak-becak hias seperti di atas, dengan alunan lagu yang lumayan kencang, kalian akan diajak keliling menggunakan becak tersebut. Karna saya tidak sempat mencoba menaiki transportasi ini, jadi tidak tau perkiraan harganya.

  • Christ Church Melaka

Nah, kalo tempat wisata satu ini sudah pasti sangat terkenal. Christ Church Melaka ini merupakan ikon yang menjadi pusat perhatian wisatawan.

Gereja Kristus adalah sebuah gereja Anglikan abad ke-18 di kota Melaka, Malaysia. Gereja ini merupakan gereja Protestan tertua di Malaysia dan berada di dalam yurisdiksi Lower Central Archdeaconry dari Keuskupan Malaysia Barat Anglikan. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Kristus_(Melaka)

 

DSC_0502.JPG
Christ Church Melaka

Untuk mencapai gereja ini juga tidak terlalu jauh dari St. Paul’s Church. Semua tempat wisata yang kami datangi, sudah pasti tidak menggunakan transport, alias bermodalkan kaki dan peta saja. hehehe.. Bagaimana untuk mendapat peta Melaka? Tenang, di hotel tempat kalian menginap (di mana saja asal di Melaka), sudah pasti ada peta wisata Melaka beserta keterangan singkat mengenai tempat wisata tersebut.

Gereja ini sebenarnya terbuka untuk umum. Ada tulisan di depan pintu gereja mengenai jam operasional serta harga tiket masuk. Sayangnya, saat kami datang, gereja sedang tidak beroperasional. Jadi, yah foto-foto aja deh.

IMG-20171108-WA0087.jpg
Karna ini selfie jadi tulisan kebalik ya (bagi yang gak tau aja.red)

Nothing much we can do here (kecuali mampir ke salah satu Museum Seni, samping Gereja Kristus persis), so kita beralih ke Jonker Walk buat cari makanan yang katanya khas Melaka.

IMG-20171108-WA0043.jpg
Museum Seni Melaka
  • Jonker Walk (part1, sore)

Nah, buat kalian yang pengen coba-cobain makanan khas Melaka, boleh banget ke tempat terkenal ini. Yup, Jonker Walk, menjadi salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh atau bisa dibilang kayak China Town-nya Melaka. Kalo pagi sampe sore, ada beberapa toko dan tempat makan yang buka. Tapi, kalo malam hari akan jadi pasar malam. Semua penjual akan ramai memadati jalanan di sekitar Jonker Walk.

DSC_0520.JPG
Taman Warisan Dunia Jonker Walk
DSC_0510.JPG
Spot Foto ter-hits di Jonker Walk

 

 

 

 

 

 

Untuk hari pertama di Melaka, tidak banyak yg bisa dieksplor (kecuali malam), karna akan hujan, jadi kami terpaksa kembali ke hotel. Tapi, kami masih menyempatkan diri mencoba makanan khas India yang terkenal di Melaka. Nama restorannya Pak Putra Tandoori & Naan Restaurant. Boleh dicoba bagi kalian pencinta kare atau makanan India. Tandoori Chicken-nya recommended banget. Foto-foto makanan udah gak tau kemana. hehehe.. Jadi, gak ada review makanan dulu yak.

  • Pahlawan Walk Market

Sesudah hujan reda, kita berangkat dari hotel untuk melihat pasar malam di daerah pecinan Jonker Walk. Yup, kita jalan kaki donk. Buat turunin makanan sekalian, biar bisa nambah makanan lainnya nanti.

Selama perjalanan ke Jonker Walk, ada beberapa tempat yang kita kunjungi salah satunya Pahlawan Walk Market. Kebetulan hotel kita sendiri berada di pusat kota, bisa dibilang, berdampingan dengan pasar tradisional ini.

DSC_0523.JPG

Untuk pasarnya sendiri rapi dan tidak seramai Jonker Walk. Di sini kita juga bisa belanja oleh-oleh. Dari makanan, pakaian Melaka, sampai pernak-pernik ada semua disini. Malam itu, kami hanya sekedar melihat-lihat. Siapa tau ada oleh-oleh yang bisa kita beli. Untuk harga gak beda jauh dengan harga Kuala Lumpur, jadi kami ambil beberapa optional untuk pemilihan oleh-oleh, seperti makanan khas yang sebenarnya ada juga di Kuala Lumpur, akhirnya kita beli di Melaka.

DSC_0528.JPGDSC_0529.JPG

  • Menara Taming Sari

Salah satu atraksi yang menarik di Melaka adalah Menara Taming Sari. Kami tidak mencoba atraksi ini karna sudah malam, dan antrian untuk umum telah ditutup. Padahal kalo dilihat menarik banget buat dicoba. Nih, info lengkapnya cus ke link ini https://menaratamingsari.com/our-attraction/

Ini beberapa foto yang sempat diabadikan ketika atraksi dimulai.

DSC_0566.JPG
Lingkaran yang kayak donat itu berisi orang-orang yang akan naik perlahan-lahan ke puncak menara Taming Sari
DSC_0571.JPG
Nah ini guys, tuh donat nya uda nyampe puncak menara
  • Muzium Samudra

Museum yang ini sesuai namanya ya, jadi ada kapal-kapalnya gitu. Tapi, karna sudah malam, jam operasional pun sudah tutup. Jadi, yah foto-foto aja di depannya.

DSC_0580
Muzium Samudra (kelihatan elegan di malam hari)
DSC_0583.JPG
Muzium Samudra dari samping
  • Sungai Melaka & Casa Del Rio

Masih berdampingan dengan Christ Church Melaka, kali ini Sungai Melaka juga menjadi ikon yang sangat disukai wisatawan. Yuk kita intip ada apa aja disini.

DSC_0585.JPG
#@sungaimelaka tepat di depan Casa Del Rio
DSC_0596.JPG
Salah satu atraksi yang paling diminati pengunjung yaitu naik kapal keliling Sungai Melaka
DSC_0609.JPG
Masih di seputar kawasan Sungai Melaka
DSC_0641.JPG
Welcome Sign of Melaka (diambil dari samping Hard Rock Cafe)
  • Jonker Walk (part 2, malam hari)

Nah, setelah puas melihat kegiatan malam di sekitar Sungai Melaka, kita pun bergegas ke Jonker Walk. Berhubung kami datang saat akhir pekan, sudah pasti kawasan ini dipenuhi oleh pedagang-pedagang yang kebanyakan peranakan serta etnis Tionghoa. Jadi, dari segi makanan serta barang-barang yang dijual sudah pasti akan seperti pecinan pada umumnya. Yuk kita keliling!

 

DSC_0615.JPG
Disambut dengan tulisan Jonker Walk
DSC_0652.JPG
Ramainya tiap akhir pekan
DSC_0655.JPG
Hal yang menarik dari Pasar Malam nya itu ya ini, ada yang karaoke-an di sini, biasanya pesertanya orang-orang tua yang memang tinggal di daerah situ.
DSC_0659.JPG
Para pedagang menunggu pembeli

 

 

 

 

 

 

 

DSC_0685.JPG
Mochi Classic yang enak banget, masih anget langsung disajikan
DSC_0695.JPG
Selain pasar malam, ternyata Jonker Walk juga menyediakan taman untuk sekedar istirahat dan juga ke kamar kecil
DSC_0708.JPG
Atraksi ini seringkali dimainkan saat weekend di depan H&M
DSC_0725.JPG
Christ Church Melaka di malam hari

Kami sendiri tidak banyak mengeksplor makanan yang ada di Jonker Walk, karena sudah kenyang saat makan di Pak Putra Tandoori & Naan Restaurant. Seriously, rasanya masih nempel di lidah dan tenggorokan. hehehe.

Jadi, buat kalian yang sudah ke Jonker Walk, boleh ya bagi infonya, makanan apa yang udah kalian cobain disana? Boleh dikomen ya…

  • Perigi Raja (Hang Li Poh’s Well) dan Bukit China

Nah, keesokan harinya, kita iseng mau ke museum lainnya yang ada di Melaka. Setelah melihat peta, tempat yang kita kunjungi adalah Perigi Raja Hang Tuah dan Bukit China, karena letaknya bersebelahan.

Untuk sejarah singkatnya bisa dilihat di https://www.thestar.com.my/news/community/2013/08/16/a-hill-steeped-in-legend-and-history-its-proposed-development-29-years-ago-sparked-outrage-and-anger/

Banyak tragedi yang terjadi dalam sejarahnya dan menarik untuk turis mengetahuinya.

DSC_0727.JPG
Perigi Raja
DSC_0732.JPG
Monumen Bukit China
DSC_0735.JPG
Sejarah singkat mengenai Bukit China

Nah, begitulah man-temans cerita singkat perjalanan kami keliling Melaka selama 2hari 1 malam. Tidak banyak yang bisa dilakukan. Tapi, mengetahui banyaknya sejarah di negara kecil ini, menjadi wajar apabila Melaka dinobatkan sebagai World Heritage City. Karena di setiap sudut kota, terdapat cerita dan sejarahnya sendiri.

Anyway, ini ada beberapa foto-foto tambahan selama kembali ke hotel dan perjalanan pulang. Hope you enjoy it!

DSC_0744.JPG
Cuaca cerah ketika mau pulang
DSC_0754.JPG
Pusat kota
DSC_0765.JPG
Church of St. Francis Xavier
DSC_0778.JPG
Hari Minggu makin rame

Note: Semua foto yang ada disini, asli diambil pake kamera sendiri ya (copyrighted by me), jadi jangan asal comot-comot hasil karya orang kalo mau dipost ulang.

Terima kasih sudah mau mampir dan baca postingan ini!

 

 

Tinggalkan komentar